Keajaiban Sholawat Jibril 1000x

Hasil Topik Artikel: Keajaiban Sholawat Jibril 1000x

Dalam bukunya Angels and Above, penulis Richard Maurice Bucke membahas kebutuhan manusia akan bimbingan spiritual.

Dia mencatat bahwa manusia memiliki keinginan bawaan untuk menemukan tempat mereka di alam semesta.

Ketika manusia menemukan tempatnya di alam semesta, mereka mencapai kesatuan yang sempurna dengan Tuhan.

Inilah yang disebut Al-Qur'an sebagai jahādir al-tawḥīd atau 'orang yang mengetahui kebenaran.' Pada dasarnya, ini berarti bahwa orang-orang yang telah menemukan tujuan sejati mereka berada dalam kesatuan yang sempurna dengan Tuhan.

Jibril adalah sebuah kata dalam bahasa Arab yang berarti 'utusan.' Salah satu utusan paling terkenal dalam sejarah adalah malaikat Jibril.

Gabriel adalah malaikat yang membawa Maria dan Yesus, a.kSTD anak Yesus, ke Bumi.

Utusan terkenal lainnya termasuk Buddha, Muhammad dan Socrates.

Masing-masing tokoh ini menyampaikan kesadaran yang lebih tinggi kepada umat manusia dan mengilhami tujuan yang lebih besar dalam diri setiap orang.

Selain itu, pesan mereka dimaksudkan untuk membimbing orang menuju persatuan yang sempurna dengan Tuhan.

CONTOH-CONTOH YANG DIBAHAS DI ATAS MENUNJUKKAN BAHWA MAKHLUK-MAKHLUK SUCI DAPAT MENGILHAMI KITA MENUJU TUJUAN HIDUP KITA YANG LEBIH BESAR - BAHKAN JIKA TUJUAN ITU ADALAH 'UNTUK MENGETAHUI KEBENARAN.' BUKTI MENUNJUKKAN BAHWA MALAIKAT SELALU BERUSAHA MEMBIMBING KITA MENUJU POTENSI PEMERSATU KITA YANG LEBIH BESAR.

Dengan cara ini, malaikat mirip dengan utusan manusia seperti Jibril atau Muhammad yang menyampaikan keinginan bawaan dalam diri setiap orang menuju tujuan mereka yang lebih besar: untuk bersatu dengan Tuhan?

Setiap orang memiliki kemampuan untuk menemukan makna yang lebih besar dalam hidup dengan mengikuti bimbingan ilahi - bahkan jika bimbingan itu datang dari makhluk malaikat seperti Jibril.

Ketika Muhammad menerima wahyu pertamanya dari Tuhan, dia berusia 35 tahun dan tinggal di Mekah sebagai saudagar kaya.

Banyak orang sezamannya memKalianngnya sebagai orang yang tidak stabil secara mental karena meninggalkan kehidupan bisnis yang sukses demi kehidupan yang sulit dan tidak aman.

Namun, mengikuti bimbingannya mengubah pendapat ini saat ia menjadi salah satu pemimpin terbesar dunia.

Banyak orang mengikuti contoh Socrates dengan mempertanyakan kepercayaan yang diterima masyarakat dan mencari kebijaksanaan melalui inspirasi.

Pada usia 70, Socrates mengungkapkan bahwa dia merusak pikiran anak muda dengan mengajari mereka etika dan berbicara di depan umum.

Namun, ketika dia menemui ajalnya pada usia 72 tahun, dia mengklaim bahwa semua yang dia ketahui, dia pelajari dari murid-muridnya.

Selain itu, semua ajarannya mengarah pada persatuan yang sempurna dengan rekan-rekannya - mempromosikan rasa saling menghormati antara dirinya dan masyarakat Athena secara keseluruhan.

SELENGKAPNYA TONTON VIDEO INI